9/18/2012

Pendakian Pertama, Dempo (3183 Mdpl), Sumsel

Keinginan untuk mendaki gunung akhirnya terkabulkan. Setelah menunda rencana ini munkin sekitar 3 tahun, akhirnya terlaksana tanggal 8-9 September 2012. Pendakian pertama ini ke Gunung Dempo, Sumatera Selatan. Gunung Dempo merupakan Gunung tertinggi di Sumatera Selatan. Menurut data terakhir, tingginya 3183 Mdpl. Untuk menuju ke sini, kita harus menempuh perjalan darat ke Kota Pagar Alam. Setelah sampai di Kota Pagar Alam, Kami menginap di sebuah tempat yang disediakan oleh Tokoh Masyarakat Setempat. Namanya Pak Anton, namun para pendaki biasa memanggil dengan sebutan "ayah". tempatnya sederhana, cuma sebuah rumah kayu ukuran 4x6m.
besok pagi kami mulai berjalan menuju kampung 4. Masih menapaki jalanan aspal dengan harapan dapat tumpangan truk perkebunan PT. PN VII.  Naik truk itu seru, enakan berdiri daripada duduk, karena jalanan yang berbatu dan pemandangan yang terlalu indah untuk dilewatkan.
sesampainya di kampung 4 kami beristirahat sejenak. Sarapan di salah satu warung milik warga, terkenal dengan nasi gorengnya... Ok,, sepertinya cukup untuk bekal mendaki siang ini... petualangan dimulai...
Dari kampung perjalanan dilanjutkan menelusuri kebun teh menuju ke pintu rimba. udaranya sangat segar khas pegunungan, sangat beda dengan udara di Indralaya yang panas dan berdebu. Disebut pintu rimba karena mulai dari sana kita mulai mendapati pepohonan yang tinggi, semak belukar, burung-burung liar.. ya layaknya hutan.
Untuk menuju puncak butuh waktu sekitar 6-8 jam, melewati 2 shelter. Semakin ke puncak udara terasa semakin dingin. sekitar pukul 6 sore kami sampai di TOP.. Puncak gunung Dempo. Melepas lelah sejenak sambil berfoto, kami turun ke pelataran untuk bersiap-siap menikmati malam di puncak sumatera selatan.
Pengalaman pertama begitu mengesankan, meskipun dingin tapi saya masih tetap diluar mencoba menghidupkan api dari kayu-kayu yang tidak kering. 2 bungkus mi mungkin cukup untuk perut yang lapar. sementara teman-teman yang lain sudah kunci rapat-rapat sleepingbag-nya.
Pagi datang ( sebenernya masih gelap), saya mencoba untuk mengambil air di telaga yang disebut para pendaki dengan "Telaga Dewi". Airnya sangat dingin, menusuk sampai ke tulang. selesai masak dan sarapan pagi, kami melanjutkan ke puncak Merapi dempo. Yaa, untuk melihat kawah yang begitu indah...
Dari pelataran menuju kawah butuh waktu sekitar 30 menit. Namun sayang, setibanya disana kawah Dempo enggan menampakkan dirinya, hanya sesekali mengintip dibalik tebalnya kabut. Tak perlu kecewa, yang penting foto-foto dulu dipuncak ini. Kata teman-teman yang lain, dari puncak merapi ini akan terlihat bukit Serelo alias bukit Jempol yang ada di lahat. sayang cuacanya kurang cerah, jadi.. gak bisa liat deh...
Tidak berlama-lama di puncak, kembali ke pelataran bersiap-siap untuk turun.
"Sungguh indah ketika di puncak, tapi kita harus tetap ingat ada saatnya kita akan turun ke bawah."