12/23/2010

Water Jet Machining


A water jet cutter is a tool capable of slicing into metal or other materials using a jet of water at high velocity and pressure, or a mixture of water and an abrasive substance. The process is essentially the same as water erosion found in nature but greatly accelerated and concentrated. It is often used during fabrication or manufacture of parts for machinery and other devices. It is the preferred method hen the materials being cut are sensitive to the high temperatures generated by other methods. It has found applications in a diverse number of industries from mining to aerospace where it is used for operations such as cutting, shaping, carving, and reaming.

In the 1950s, forestry engineer Norman Franz experimented with an early form of water jet cutter to cut lumber. However, the technology did not advance notably until the 1970s when Mohamed Hashish created a technique to add abrasives to the water jet cutter. This and other concepts allowed Yih-Ho Michael Pao to develop commercial "ultrahigh-pressure waterjets and abrasive-waterjets into better tools for industrial cutting, drilling, and milling, especially for the flexible factory automation." Today the water jet is unparalleled in many aspects of cutting and has changed the way many products are manufactured. Many types of water jets exist today, including plain water jets, abrasive water jets, percussive water jets, cavitation jets and hybrid jets.

The cutter is commonly connected to a high-pressure water pump where the water is then ejected from the nozzle, cutting through the material by spraying it with the jet of high-speed water. Additives in the form of suspended grit or other abrasives, such as garnet and aluminum oxide, can assist in this process.

An important benefit of the water jet cutter is the ability to cut material without interfering with the material's inherent structure as there is no "heat-affected zone" or HAZ. Minimizing the effects of heat allows metals to be cut without harming or changing intrinsic properties.

Water jet cutters are also capable of producing rather intricate cuts in material. With specialized software and 3-D machining heads, complex 3-D shapes can be produced.

The kerf, or width, of the cut can be changed by changing parts in the nozzle, as well as the type and size of abrasive. Typical abrasive cuts are made with a kerf in the range of 0.04" to 0.05" (1.016 to 1.27 mm), but can be as narrow as 0.02" (0.508 mm). Non-abrasive cuts are normally 0.007" to 0.013" (0.178 to 0.33 mm), but can be as small as 0.003" (0.076 mm), which is approximately the width of a human hair. These small jets can make very small detail possible in a wide range of applications.

Waterjets are capable of attaining accuracy of 0.005" (0.13 mm), and repeatability of 0.001" (0.03 mm).

Water jet is considered a "green" technology. Water jets produce no hazardous waste, reducing waste disposal costs. They can cut off large pieces of reusable scrap material that might have been lost using traditional cutting methods. Parts can be closely nested to maximize material use, and the water jet saves material by creating very little kerf. Water jets use very little water (a half gallon to approximately one gallon per minute depending on cutting head orifice size), and the water that is used can be recycled using a closed-looped system. Waste water usually is clean enough to filter and dispose of down a drain. The garnet abrasive is a non-toxic natural substance that can be recycled for repeated use. Garnet usually can be disposed of in a landfill. Water jets also eliminate airborne dust particles, smoke, fumes, and contaminants[4] from cutting materials such as asbestos and fiberglass. This greatly improves the work environment and reduces problems arising from operator exposure.

Because the nature of the cutting stream can be easily modified the water jet can be used in nearly every industry; there are many different materials that the water jet can cut. Some of them have unique characteristics that require special attention when cutting.

Materials commonly cut with a water jet include rubber, foam, plastics, composites, stone, tile, metals, food, paper and much more. Materials that cannot be cut with a water jet are tempered glass, diamonds and certain ceramics.

Water jet cuts are not typically limited by the thickness of the material, and are capable of cutting materials over eighteen inches (45 cm) thick. The penetrating power of these tools has led to the exploration of their use as anti-tank weapons but, due to their short range and the advent of composite armour, research was discontinued.

Commercial water jet cutting systems are available from manufacturers all over the world, in a range of sizes, and with water pumps capable of a range of pressures. Typical water jet cutting machines have a working envelope as small as a few square feet, or up to hundreds of square feet. Ultra-high pressure water pumps are available from as low as 40,000 psi (276 MPa) up to 100,000 psi (689 MPa).



Wikipedia.

12/22/2010

IBU by Iwan Fals

Intro : F#m D Bm F#m

F#m D F#m
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
D Bm C#7 F#m
Lewati rintang untuk aku anakmu
F#m D F#m
Ibuku sayang masih terus berjalan
D Bm C#7 F#m
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah

A B D F#m
Seperti udara kasih yang engkau berikan
A B D F#m
Tak mampu ku membalas Ibu… ibu…

F#m D F#m
Ingin ku dekat dan menangis dipangkuanmu
D Bm C#7 F#m
Sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu

A B D F#m
Lalu doa doa baluri sekujur tubuhku
A B D F#m
Dengan apa membalas Ibu… ibu…

12/15/2010

Begadang jangan begadang....

Pada waktu-waktu tertentu, sistem tubuh kita membuang racun didalamnya. bila kita mengenali jadwalnya, kita dapat memaksimalkan pembuangan racun tersebut.
misalnya tidur terlalu malam atau bangun terlalu siang, bisa mengacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna, selain itu, dari tengah malam hingga pukul 4 dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang untuk memproduksi darah. sebab itu, tidurlah yang nyenyak dan jangan begadang.

nih, jadwal tubuh membuang racun:

1. jam 21.00 - 23.00 malam hari adalah waktu pembuangan zat-zat yang tidak berguna/beracun (detoxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). selama durasi waktu ini, kita harus dalam suasana tenang atau mendengarkan musik. jangan sibuk bekerja di waktu-waktu ini.

2. jam 23.00 - 01.00 dinihari terjadi proses detoxin dibagian hati yang berlangsung dalam kondisi tidur pulas. jadi kita harus tidur, kalo gak proses ini todak terjadi.

3. jam 01.00 - 03.00 dinihari proses detoxin dibagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.

4. jam 03.00 - 05.00 dini hari terjadi detoxin dibagian paru-paru, sebab itu akan terjadi batuk selama durasi waktu ini. karena proses pembersihan (detoxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.

5. pagi pukul 05.00 - 07.00 detoxin dibagian usus besar, harus buang air, jangan ditahan-tahan. heran juga klo ada yang mau nahan buat buang kotoran.

6. pukul 07.00 - 09.00 pagi : waktu penyerapan gizi makanan b agi usus kecil, jadi harus makan pagi alias sarapan.
bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pukul 06.30
makan pagi sebelum pukul 07.30 sangat baik untuk kesehatan.

jadi intinya, selama kita tidur terjadi proses pengeluaran zat-zat beracun disamping buat istirahat. Inilah kenapa kanker hati disebabkan utama oleh kebiasaan buruk ini. Racun yang seharusnya dibuang melalui proses yang dilakukan di hati tidak terjadi. sehingga terjadi Kanker tersebut.

nah, masih ada pikirin buat "begadang"???

11/26/2010

TETAPLAH MENTARI BERSINAR

Seorang wanita bertanya pada seorang pria tentang cinta dan harapan

Wanita berkata ingin menjadi bunga terindah di dunia
Dan pria berkata ingin menjadi matahari.
Wanita tidak mengerti kenapa pria ingin jadi matahari,
bukan kupu kupu atau kumbang yang bisa terus menemani bunga…

Wanita berkata ingin menjadi rembulan
dan pria berkata ingin tetap menjadi matahari.
Wanita semakin bingung karena matahari dan bulan tidak bisa bertemu,
tetapi pria ingin tetap jadi matahari….

Wanita berkata ingin menjadi Phoenix…
yang bisa terbang ke langit jauh di atas matahari,
dan pria berkata ia akan selalu menjadi matahari….

Wanita tersenyum pahit dan kecewa.
Wanita sudah berubah tiga kali…
namun pria tetap keras kepala ingin jadi matahari,
tanpa mau ikut berubah bersama wanita.
Maka wanita pun pergi dan tak pernah lagi kembali
tanpa pernah tahu alasan kenapa pria tetap menjadi matahari….

Pria merenung sendiri dan menatap matahari
Saat wanita jadi bunga, pria ingin menjadi matahari
agar bunga dapat terus hidup
Matahari akan memberikan semua sinarnya untuk bunga
agar ia tumbuh, berkembang.. .
dan terus hidup sebagai bunga yang cantik.
Walau matahari tahu ia hanya dapat memandang dari jauh
dan pada akhirnya kupu kupu yang akan menari bersama bunga.
Ini disebut KASIH….. yaitu memberi tanpa pamrih

Saat wanita jadi bulan,
pria tetap menjadi matahari….
agar bulan dapat terus bersinar indah dan dikagumi.
Cahaya bulan yang indah hanyalah pantulan cahaya matahari,
tetapi saat semua makhluk mengagumi bulan,
siapakah yang ingat kepada matahari?

Matahari rela memberikan cahayanya untuk bulan
walaupun ia sendiri tidak bisa menikmati cahaya bulan…
dilupakan jasanya dan kehilangan kemuliaannya
sebagai pemberi cahaya
agar bulan mendapatkan kemuliaan tersebut….
Ini disebut dengan PENGORBANAN
menyakitkan namun sangat layak untuk cinta.

Saat wanita jadi phoenix yang dapat terbang tinggi,
jauh ke langit bahkan di atas matahari…
Pria tetap selalu jadi matahari
agar phoenix bebas untuk pergi kapan pun ia mau
dan matahari tidak akan mencegahnya

Matahari rela melepaskan phoenix untuk pergi jauh,
namun matahari akan selalu menyimpan
cinta yang membara di dalam hatinya hanya untuk phoenix
Matahari selalu ada untuk phoenix kapan pun ia mau kembali
walau phoenix tidak selalu ada untuk matahari

Tidak akan ada makhluk lain selain phoenix
yang bisa masuk ke dalam matahari dan mendapatkan cintanya….
Ini disebut dengan KESETIAAN
walaupun ditinggal pergi dan dikhianati,
namun tetap menanti dan mau memaafkan

Untuk para wanita…..
Siapakah Matahari yang ada di dalam kehidupanmu?
Bila engkau sudah menemukan dan melihat Matahari dalam kehidupanmu. ..
Pergi, lihat dan jangan pernah meninggalkannya.

11/07/2010

pernyataan Ketua DPR menyepelekan Korban Bencana

Marzuki Alie: DPR Tak Perlu ke Lokasi Bencana
INILAH.COM, Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan anggota DPR tidak perlu datang ke lokasi bencana untuk membantu korban dan pemulihan pascabencana. Alasannya, itu merupakan tugas pemerintah.

"Posisikan itu dengan clear. Jangan semuanya oleh DPR. Menteri yang berkaitan dengan tanggap darurat itu yang seharusnya turun. Presiden juga seharusnya tidak usah turun, tapi kalau untuk memotivasi dan menyampaikan empati boleh saja," kata dia di Jakarta, Kamis (28/10/2010).

Menurutnya, DPR hanya akan mengawasi dan melihat hasil penanganannya saja. DPR nantinya akan membentuk tim khusus disamping komisi VIII terkait rekontruksi setelah bencana. "Yang penting nanti, DPR melakukan pengawasan di sana, apa yang sudah dilekaukan pemerintah. Selain itu juga melihat soal anggarannya," tegas Marzuki.

Marzuki meminta kepada Pemerintah, khususnya menteri terkait untuk melakukan penanganan sebaik-baiknya. "Kita harap yang bertugas melakukan langkah-langkah tanggap darurat bisa melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Begitu juga dengan seluruh kementerian yang terkait," kata Marzuki.

Terkait bencana tsunami di Mentawai, Sumatra Barat Marzuki menyatakan duka cita. Menurutnya, nyawa manusia sangat mahal dan berharga karena itu dia menyarankan warga di daerah-daerah yang rentan akan bencana bisa direlokasi. Terutama di kawasan gempa dan rentan tsunami.

Sehari sebelumnya, Marzuki menilai bencara di Mentawai itu harus diterima dengan lapang dada. Sebab, itu merupakan risiko orang yang tinggal di tepi pantai. Menurutnya, kalau takut ombak maka hangan tinggal di pinggir pantai. "Ya pulau kesapu sama ombak besar kesapu tsunami mungkin konsekuensi orang yang tinggal di pulau," tandas Marzuki.
Sumber : http://www.detiknews..com/read/2010/...ulau?991102605 << Sudah di Hapus Detik Atas perintah Mr. X
http://regional.kompas.com/read/2010...a.ke.Daratan-8

11/04/2010

Hydram Pump

Mekanika Pompa Hydram

Pompa tersebut dinamakan pompa Hidram, berasal dari kata Hydraulic Ram Pump, bisa diartikan pompa air dengan tenaga hantaman air. Di Indonesia pompa ini sebenarnya sudah ada sejak jaman pen­ja­jahan Belanda, namun kurangnya pera­wat­an dan edukasi membuat pompa ini tidak lestari. Ditambah jaman dulu sumber air masih sangat banyak, sungai masih lan­car mengalir dengan debit besar, tanahnya masih subur dengan humus, hutan masih lebat belum gundul, tanahnya belum erosi hingga mendangkalkan sungai. Tetapi keadaan sekarang adalah kebalikan semua itu, membuat pompa Hidram tampil lagi sebagai solusi.

Dari berbagai sumber, pompa Hidram ada yang menyatakan berasal dari Peran­cis, digunakan untuk menaikkan air ke atas kastil-kastil. Ada juga sumber mengatakan berasal dari Tiongkok untuk mengairi tanah pertanian di bukit-bukit. Prinsip kerja Hidram adalah pemanfaatan gravitasi dimana akan menciptakan energi dari hantaman air yang menabrak faksi air lainnya untuk mendorong ke tempat yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan energi potensial dari hantaman air diperlukan syarat utama yaitu harus ada terjunan air yang dialirkan melalui pipa dengan beda tinggi -elevasi- dengan pompa Hidram minimal 1 meter.

Syarat utama kedua adalah sumber air harus kontunyu dengan debit minimal 7 liter per menit (Widarto, 2000). Besarnya debit pemompaan dapat dihitung dengan rumus Q2 = Q1 x H1 : H2 x j. Dimana Q2 adalah debit air yang dipompakan (liter/menit), Q1 adalah debit air yang masuk pompa (liter/menit), H1 adalah tinggi terjunan dalam meter, H2 adalah tinggi pemompaan dalam meter dan j adalah efisiensi pompa yaitu 0,5 -0,75. Dalam prakteknya diperoleh perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pengangkatan air sebesar 1:6, akan menghasilkan debit pemompaan sebesar 1/3 dari debit air yang masuk ke pompa, sedang 2/3 debit air akan keluar melalui klep pembuangan setelah memberikan tenaga hantaman.
Mekanisme Hidram

Prinsip kerja dari pompa Hidram dapat dilihat dari gambar irisan pompa dapat dilihat bahwa bagian kunci dari Hidram adalah dua buah klep, yaitu: klep pem­buangan dan klep penghisap. Air masuk dari terjunan melalui pipa A, klep pem­buangan terbuka sedangkan klep peng­hisap tertutup. Air yang masuk memenuhi rumah pompa mendorong ke atas klep pembuangan hingga menutup. Dengan tertutupnya klep pembuangan meng­akibatkan seluruh dorongan air menekan dan membuka klep penghisap dan air masuk memenuhi ruang dalam tabung kom­presi di atas klep penghisap. Pada volume tertentu pengisian air dalam tabung kompresi optimal, massa air dan udara dalam tabung kompresi akan mene­kan klep penghisap untuk menutup kem­bali, pada saat yang bersamaan sebagian air keluar melalui pipa B. Dengan tertutup­nya kedua klep, maka aliran air dalam rumah pompa berbalik berlawanan dengan aliran air ma­suk, diikuti dengan turunnya klep pembu­angan karena arah tekanan air tidak lagi ke klep pembuangan tetapi berbalik ke arah pipa input A. Nah, disinilah hantaman -ram- palu air (water hammer) itu terjadi, dimana air dengan tenaga gravitasi dari terjunan menghantam arus balik tadi, 2/3 debit keluar lubang pembuangan, semen­tara yang 1/3 debit mendorong klep penghisap masuk ke dalam tabung pompa sekaligus men­dorong air yang ada dalam tabung pompa untuk keluar melaui pipa output B. Begi­tulah energi hantaman yang ber­ulang-ulang mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi.



Tertutup dan terbukanya kedua klep secara bergantian menimbulkan bunyi “dek-dok”, suara “dek” adalah tertu­tupnya klep penghisap yang membentur rumah klep, sementara suara “dok” adalah tertutupnya klep pembuangan yang juga membentur rumah klep. Hingga masya­rakat sekitar sering menyebut Hidram dengan sebutan pompa “dek-dok” atau pompa “jedhok-jedhok”.

Selain dua syarat utama tadi, pem­buatan pompa Hidram perlu memper­hatikan perbandingan tinggi terjunan dan tinggi pemompaan air yaitu 1:5. Tiap beda tinggi terjunan 1 meter akan mampu memompa air setinggi 5 meter dari rumah pompa ke tempat tandon air. Jadi bukan hal yang mustahil ketika beda tinggi terjun­an air 12 meter di perkebunan teh mampu memompa air hingga ketinggian lebih dari 50 meter dengan jarak lebih dari 500 meter.

Hal kedua yang perlu diperhatikan adalah penyesuaian diameter pompa dengan debit air. Untuk mengoptimalkan tekanan semakin besar debit air, diameter pompa semakin besar pula. Berikut ini tabel diameter pompa dan debit air :



Beberapa permasahan yang mungkin timbul dalam pengoperasian pompa hidram antara lain:

1. Klep pembuangan tidak dapat naik atau menutup, disebabkan beban klep terlalu berat atau debit air yang masuk pompa kurang. Dapat diatasi dengan mengurangi beban atau memperdek as klep pembuangan.

2. Klep pembuangan tidak mau turun atau membuka, karena beban klep terlalu ringan, jadi bisa diatasi dengan menambah beban klep atau mem­perpanjang as klep pembuangan.

3. Tinggi pemompaan di bawah rasio rumus, yaitu setiap terjunan 1 meter dapat menaikkan setinggi 5 meter. Penyebab pertama adalah terjadinya kebocoran atau tidak rapatnya klep. Penyebab kedua rasio diameter pipa input dibanding pipa output lebih besar dari 1 berbanding 0,5. Dapat diatasi dengan memeriksa dan mem­perbaiki klep atau mengurangi diameter pipa output. Penyebab ketiga adalah terlalu banyaknya hambatan pada pipa output menuju baktandon, berupa banyaknya belokan pipa. Agar hal tersebut tidak terjadi, pada saat instalasi pipa sedapat mungkin dikurangi lekukan atau belokan pipa menuju tandon.

Kunci keawetan dan operasional pompa hidram adalah perawatan rutin, mengingat sumber air yang dipergunakan mengalir pada saluran umum yaitu: sungai, saluran irigasi atau mata air. Selain harus menjaga air yang mengalir terbebas kototan/sampah dengan cara membuat saringan, dipakainya sumber air umum tersebut membuat debit air berubah-ubah, fluk­tuatif, yang bisa menyebabkan klep pembuangan berhenti bekerja -membuka-metutup. Cara membuat klep pembuangan bekerja lagi adalah dengan cara pemukul as klep dengan balok kayu seperti dalam iklan CSR bantuan air bersih produsen air mineral ternama tadi.

Manfaat Hidram

Manfaat Hidram yang paling signifikan adalah efisiensi biaya untuk membeli energi seperti listrik atau BBM. Dengan berfungsinya Hidram maka lahan-la­han yang dulunya tidak terjangkau irigasi dapat dipergunakan untuk budidaya tanaman. Da­pat pula dipergunakan sebagai penyuplai air kebutuhan industri dan rumah tangga termasuk air minum dengan menggunakan filtrasi. Usaha perikanan dan peternakan juga akan sangat terbantu dengan adanya aliran air. Dengan sedikit memodifikasi, aliran air dalam pompa hidram juga dapat berfungsi menggerakkan turbin generator.



Dalam tataran yang lebih makro, dengan semakin banyak pompa hidram dioperasikan, dapat mengurangi resiko banjir. Kemudian dengan semakin mera­tanya penggunaan air, maka tanaman keras di perbukitan akan lebih mudah tumbuh, ini berarti konservasi lahan dan air tanah juga semakin terjaga, ditambah dengan manfaat berkurangnya tanah longsor dan erosi di perbukitan yang semakin rimbun tanaman keras.

Analisa biaya pembuatan pompa Hidram 1,5 inch menghabiskan biaya Rp 1,5 juta, sedang untuk pompa 4 inch memerlukan biaya Rp 3,5 juta. Apabila kita mempunyai bakat teknik dapat merakit pompa hidram sendiri, namun apabila tidak bengkel lokalpun tidak akan kesulitan meralisasikan pompa Hidram. Bahan klep yang dipergunakan tidak perlu klep bikinan pabrik tapi dengan sedikit kete­litian kita dapat mempergunakan karet ban dalam untuk klep, baik klep pembuangan atau klep penghisap. Spesifikasi material, pola lengkap dan cara pembuatan pompa Hidram bisa didapatkan di Fakultas Teknik Universitas Sultan Agung Semarang, Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Gajah Mada (LPM-UGM) dan Per­kebunan Cengkeh Zanzibar Semarang.

Akhir kata, pengembangan ide-ide dan teknologi tepat guna menjadi sangat berarti di tengah krisis energi yang menghadang masa depan dunia. Peng­gunaan energi yang tidak bisa diper­baharui sedapat menjadi pilihan terakhir dalam memenuhi kebutuhan dalam akti­vitas-aktivitas kehidupan kita. (*)

* Penulis adalah mahasiswa Program Magister Teknologi Pangan Unika Sugijapranata dan bekerja sebagai Sekretaris Eksekutif, Yayasan Obor Tani.

DAFTAR PUSTAKA

Widarto, L. & FX. Sudarto C. Ph. (2000). Teknologi Tepat Guna: Membuat Pompa Hidram. Kanisius. Yogyakarta.

Leonardo, El.. (2002). Design and Construction of a Hydraulic Ram Pump.Universitas of Nigeria. Nigeria.

Crowley, C.A. (August 1937). “Hydraulic rams furnish water supply to country homes”. Popular Mechanics: 306-311.

Crowley, C.A. (September 1937). “Hydraulic rams furnish water supply to country homes”. Popular Mechanics: 437-477.

Toothe v. Bryce, 25 Atlantic Reporter , pp. 182-190 .

Iversen, H.W. (June 1975). “An analysis of the hydraulic ram”. Journal of Fluids Engineering: 191-196.

Hydraulic Ram: Fixing & Working. Spons’ Workshop Receipts. vol II. London: Spon. 1921. pp. 457-465

Sumber:

http://obortani.com/2009/03/27/hidram-pompa-air-tanpa-listrik-dan-bbm/

Hidram, Pompa Air Tenaga Air

Warga Banyumas menemukan pompa air bertenaga air. Tanpa listrik, pompa bisa menyemburkan air hingga ketinggian 300 meter.

Dari koleksi perpustakaan desa, Sudiyanto menemukan buku teknologi terapan itu. Berjudul Pompa Air Tenaga Air—kitab aslinya berbahasa Belanda—isi buku itu tiba-tiba saja mencerahkan benak Yanto. Ia berpikir, apa salahnya mencoba membuat pompa seperti dalam buku itu untuk mengatasi krisis air di desanya.



Desa Grumbul Glempang tempat ia tinggal, juga Desa Kotayasa di Kecamatan Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah, sedang paceklik air. Warga desa harus berjalan kaki ratusan meter menuruni lereng untuk mendapatkan air dari Sungai Lumarapi atau sumber mata air Tuk Sladan, yang dulunya disebut Tuk Begu. Desa Kotayasa malah terletak jauh di ketinggian Gunung Slamet (3.450 meter), sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut.

Warga bukannya tak pernah mencoba membuat sumur. Meski sudah digali hingga 25 meter, air yang keluar amat sedikit. Bahkan pada musim kemarau sumur tak berair sama sekali. Untuk berlangganan air dari perusahaan daerah air minum, kebanyakan warga merasa tak mampu. Jarak Desa Kotayasa dengan kota terdekat, Purwokerto, juga cukup jauh: sekitar 17 kilometer.

Kondisi inilah yang membuat pengurus Karang Taruna Desa Grumbul itu tergerak membuat pompa air bertenaga air. Dalam buku tersebut dijelaskan secara terperinci bagaimana mengalirkan air dari lokasi rendah ke tempat yang lebih tinggi. Cara pembuatannya pun cukup sederhana, yakni dengan memanfaatkan teknologi hydraulic ram (hydram). Sayang, dalam buku itu tertulis pompa hanya mampu mengalirkan air setinggi tujuh meter. Sedangkan sungai atau sumber air di Desa Kotayasa jaraknya mencapai ratusan meter.

Tanpa dasar pengetahuan mekanika fluida, Yanto tetap nekat mencoba. Kendala pertama yang dihadapi: ia tak punya modal. Beruntung, saudara-saudaranya mau meminjamkan uang Rp 5 juta untuk membeli bahan yang diperlukan.

Pada awalnya Yanto mengaku telah mengikuti semua prosedur yang ditulis dalam buku. Setelah peralatan terpasang, ia mengalirkan air ke dalam pompa tapi air tak mau menyembur. ”Sepuluh kali gagal. Selama sekitar dua tahun saya terus mengutak-atik pompa air tersebut,” ucap ayah lima anak lulusan aliyah ini. ”Banyak tetangga menganggap saya gila waktu itu.”

Tak patah arang, lelaki yang kini berusia 41 tahun itu terus berupaya memperbaikinya. Pada suatu saat sebuah ketidaksengajaan terjadi. Pompa hydram buatannya bocor. Tapi kebocoran itu justru membuat aliran air kian deras. Seperti mendapat angin segar, Yanto memodifikasi pompa air tersebut dengan membuat beberapa lubang. Hasilnya, air mampu menyembur setinggi 18 meter, lebih tinggi dari yang tertulis di buku. Air bahkan bisa menjangkau ketinggian 300 meter. ”Saya langsung berteriak seperti orang gila. Ternyata percobaan saya tak sia-sia,” ucapnya.

Mulanya Yanto hanya membuat saluran pipa air khusus ke rumahnya. Jarak ketinggian antara sumber air dan rumahnya 315 meter. Tetangganya yang dulu mencemooh kini ikut menikmati air hasil pompa hydram buatannya. Agar warga mudah memperoleh air bersih, dibuatlah sebuah bak penampungan. Pada musim kemarau, warga Desa Kotayasa tak lagi kekurangan air bersih.

Pompa air tenaga air buatan Yanto ini akhirnya terdengar hingga melampaui batas Desa Kotayasa. Panitia Indonesia Berprestasi Award (IBA) 2008 menangkap informasi tersebut. Indonesia Berprestasi adalah suatu kompetisi prestasi yang diselenggarakan PT Excelcomindo Pratama Tbk., salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia. Salah satu kategori yang dilombakan adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Di kategori ini, temuan Yanto didaftarkan.

”Kami memilih mereka yang mampu membangkitkan semangat anggota masyarakat lain, sekecil apa pun prestasi yang dibuat oleh orang tersebut,” ucap Adrie Subono, salah satu anggota dewan juri. ”Dengan semangat yang tertular, akan muncul multiplier effect yang menciptakan orang-orang berprestasi lain bagi lingkungannya,” Adrie menambahkan.

Setelah melalui verifikasi ketat, pompa air tenaga air buatan Yanto dinyatakan sebagai pemenang di Jakarta dua pekan lalu. Menurut dewan juri, teknologi pompa air tersebut amat aplikatif dan memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat yang hidup di pegunungan. Di putaran final ia mengalahkan seorang profesor yang membuat teknologi listrik tenaga surya. ”Lumayan juga, orang tak berpendidikan mengalahkan profesor,” kata Yanto sembari tertawa lebar.

Mekanisme kerja pompa buatan Sudiyanto cukup sederhana. Air dari sumber air ditampung dalam sebuah bak dengan ketinggian sekitar lima meter. Air dialirkan ke tempat yang lebih rendah menggunakan pipa. Dengan kemiringan tertentu air tersebut dialirkan ke hydram. Setelah masuk ke hydram, disemburkan ke atas atau ke tempat penampungan air di sekitar perkampungan penduduk. Semua proses tak membutuhkan bahan bakar minyak maupun listrik.

Prinsip kerja pompa air tersebut adalah memanfaatkan daya dorong air dari ketinggian tertentu untuk menaikkan kembali air tersebut. Kemiringan antara air turun, pompa, dan air naik juga menjadi faktor penting. ”Ini yang saya belum tahu rumus fisikanya,” ujar Yanto terus terang. Ia berharap ada ahli atau konsultan yang bisa membantunya menemukan rumus fisika tersebut.

Hydram dibuat dari pipa galvins. Terdiri atas pipa input (tempat air masuk), pompa, dan pipa output. Di dalam pompa (berbentuk tabung berdiameter 40 sentimeter), ada klep yang terbuat dari potongan ban bekas. Fungsinya mengatur komposisi udara dan air yang akan dimampatkan ke saluran output. Komposisi yang pas antara udara dan air inilah yang menjadikan air bisa terdorong ke atas. Semakin terjal atau semakin tinggi air dialirkan, semakin kuat pula daya dorongnya.

Setelah sukses membuat desanya berkecukupan air, Yanto kini terobsesi membantu desa lain yang memiliki masalah serupa. Di depan rumahnya, teras berukuran 2 x 3 meter persegi menjadi bengkel pembuatan pompa hydram. Namun hingga kini hasil karyanya belum dipatenkan. Penyebabnya, ya itu tadi, ia belum tahu rumus fisika temuannya. Penjelasan mekanika fluida yang logis memang diperlukan lembaga paten untuk temuan Yanto.

Sembari menanti uluran tangan ilmuwan yang mau membantunya, ia mulai menerima pesanan pompa hydram dari daerah lain seperti dari Tegal dan Purbalingga. Untuk pompanya saja, ia menjual Rp 1,5 juta. Untuk pipa berukuran 1 dim ia memasang harga Rp 2,5 juta dan ukuran 2 dim dikenai tarif Rp 3,5 juta. Jasa borongan atau pembangunan satu unit juga bisa dia kerjakan, dengan ongkos Rp 25 juta. ”Saya tak mengambil untung banyak, kok,” ujarnya. ”Ini lebih ke proyek sosial. Yang penting banyak warga menikmati temuan saya.”

Sumber : http://jurnal-sastra.blogspot.com/2009/07/link-pompa-air-tenaga-air.html

10/28/2010

Gempa Mentawai dan Merapi Meletus Terkait?

VIVAnews - Senin 25 Oktober 2010, pukul 21.42 WIB, sebuah gempa berkekuatan 7,2 skala Richter terjadi di barat daya Pulau Pagai, Mentawai, Sumatera Barat. Sebuah tsunami pun lahir, menghantam kawasan pantai barat gugusan kepulauan di kabupaten terluas di Sumatera Barat itu.

Kurang 24 jam, pada Selasa 26 Oktober 2010 pukul 17.02 WIB, Gunung Merapi mengeluarkan erupsi pertama setelah dari sebulan sebelumnya dinyatakan bahaya. Erupsi-erupsi menghasilkan awan panas yang kemudian diketahui menewaskan 29 orang termasuk Juru Kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Apakah dua peristiwa alam ini terkait satu sama lain?

Pakar Geodesi dari Institut Teknologi Bandung, Hasanuddin Z Abidin, menyatakan kedua peristiwa ini berjauhan lokasinya. Menurutnya, terlalu spekulatif apabila menyimpulkan kedua bencana itu ada keterkaitan satu sama lain.

"Terlalu jauh. Saya rasa nggak berhubunganlah," kata Hassanudin dalam perbincangan telepon dengan VIVAnews, Rabu 27 Oktober 2010.

"Mentawai kita ketahui memang dari dulu sering terjadi gempa, sementara aktifitas Merapi itu pun memang ada siklusnya. Lagipula gunung-gunung yang lebih dekat dengan Mentawai seperti misalnya yang ada di Padang saja, itu tidak menunjukkan reaksi apa-apa terkait gempa Mentawai. Jadi menurut saya, terlalu spekulatif kalau menghubungkannya. Mungkin hanya kebetulan saja waktunya sangat berdekatan," kata Hasanuddin.

Ketika ditanya apakah akan ada gempa yang lebih besar lagi di Mentawai setelah gempa dahsyat yang terjadi 25-26 Oktober kemarin, Hasanuddin menegaskan hal itu bisa saja terjadi. "Itu biasa, suatu tempat kalau sudah pernah terjadi gempa pasti nanti akan terjadi lagi gempa di tempat itu. Cuma saja kapan waktunya ini yang susah diprediksi," katanya.

Variasi waktu gempa susulan itu berbeda-beda, tambah Hasanuddin. Bisa dalam hitungan jam, hari, bulan, bahkan ada yang tahunan.

"Biasanya kalau gempa yang besar, itu akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa lagi. Mentawai kan kemarin kekuatannya 7,2 skala richter, termasuk besar, nah ini akan akan butuh waktu lama untuk terjadi gempa besar lagi. Makanya menurut saya tidak dalam waktu dekat ini akan terjadi gempa besar lagi, karena dia mesti menyimpan energi dalam waktu lama," kata Hasanuddin.

Penekanan Mitigasi

Hasanuddin menyatakan, yang paling penting dalam penanganan bencana ini adalah mitigasi. "Pemerintah seharusnya lebih care (peduli) dengan riset-riset kebencanaan yang di hulu," katanya.

Riset-riset hulu yang dimaksud itu adalah yang mengenai peringatan dini (early warning), studi potensi bencana, atau identifikasi bencana. "Kita sangat lemah dalam soal early warning. Menurut saya, pemerintah sangat kurang perhatian dalam mitigasi bencana. Saya sering gregetan," katanya.

Mestinya kalau pemerintah serius menaruh perhatian dalam mitigasi bencana, studi atau riset kebencanaan yang ada bisa bermanfaat untuk memperkirakan kapan terjadi bencana dan mengantisipasinya sehingga sedapat mungkin tidak ada kerugian dan korban yang besar.

Hasanuddin meminta pemerintah agar memasukkan juga studi kebencanaan sebagai prioritas perhatian. "Memang studi kebencanaan tidak menghasilkan uang, tetapi itu kan penting, karena bencana ini adalah bahaya laten dan dampaknya juga costly (biaya tinggi). Indonesia ini masuk daerah yang sering terjadi gempa. Jangan selalu repot bertindak setelah kejadian," katanya. (hs)
• VIVAnews

10/16/2010

Jaket Kuning UNSRI jok..!!!


hallo wong Unsri... udah pada tau belum, kalo di kampus kita neh sekarang punya komunitas online juga.... jangan-jangan nanti bisa ngalahin FB lagi... hoho.. masih jauh mungkin..

Buat temen-temen yang belum tau dan belum daftar, ayo segera daftar... biar komunitas ini jadi lebih rame... langsung aja klik link ini
komunitas ini masih terhitung baru.. klo gak salah lauching sekitar bulan agustus 2010. Di komunitas ini kita bisa upload dan download video, picture, sound, document... Dan gak ketinggalan yaitu update status..
temen-temen bisa update status disini, di komunitas ini. Kalo menurut saya asal jangan "Alay" aja( bukan alay = anak layo). sambil lihat-lihat status juga bisa main game lho.. haha..
Pokokny gak ketinggalan deh... rugi kalo belum daftar sekarang. ayo...

10/06/2010

Soal Nama Penulis

Saya : "perkenalkan nama saya SYUKRIYA HAMDHANI. Kawan-kawan bisa manggil saya Ridha.
tinggal di padang.. dan bla..bla..bla...."
trus ada yang nanya...
Mr. X : kok namanya gak nyambung ya??? datang "ridha" dari mana????
saya : datang ridha nya dari kedua nama itu... ri diambil dari Syukriya, dan dha-nya dari Hamdhani. (itu cuma akal-akalan saya, hehehe)

Kebanyakan orang yang baru kenal sama saya bingung waktu denger nama lengkap sama panggilan yang "katanya" gak nyambung. Yaa, seperti cerita pendek barusan. Padahal kalo dijelasin biasanya gak ada yang nolak tuh,... :D

"Dunsanak kasadonyo", satu lagi masalahnya adalah

"lho.. panggilannya kok kaya cewek ya.... padahal kan cowok?????"

nah,,, biar jelas persoalan ini... wkwkwk ... kita jelasin ya disini ya...
Awalnyo cak ni...

Di suatu desa yang permai, penuh kedamaian, lahirlah seorang bocah kecil yang tampan, imut, dan menggemaskan...(:D), pada tanggal 11 Juli 1991. atau Kalo di bulan Hijriahnya tanggal 28 zhulhijah 1411. Sebuah harapan, ingin dikaruniai seorang anak perempuan diantara 3 saudara laki-laki lainnya yang telah lebih dahulu ngambil start di Bumi. Tapi yang lahir adalah tetap seorang "pejantan tangguh".
Bapak dan Ibu dari bocah ini tetap bersyukur dengan kelahirannya. Meskipun Tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.

"Inilah yang di Ridha-i Allah"

Nah, dari situlah muncul nama ridha. Karena saya dilahirkan laki-laki, dan itu adalah kehendak-Nya, saya pun dipanggil Ridha.

hohoho, ide pertama dari orang Tua, nama lengkap saya adalah "Ridha Azani". keren kan.. wkwkwkw. Munkin maksudnya adalah Ridha yang dilahirkan pada waktu azan. Soalnya saya lahir mank pada waktu azan, azan Maghrib. Tapi gak tau kenapa, nama ini kemudian diganti dengan yang lebih keren pastinya. Anaknya aja keren, namanya juga harus keren kan. (kalo ada yang gak setuju, ngomong langsung sama saya ya)

Kembali ke cerita sebelumnya, inilah yang diridhai Tuhan. Apapun yang diberikan oleh Tuhan, harus kita syukuri.
Orang tua saya bersyukur, disertai dengan memuji Allah Swt. Itu dia... dari hal itu diputuskan nama saya Syukriya Hamdhani, dengan makna bersyukur atas kelahiran seorang anak laki-laki disertai dengan memuji Allah SWT.


10/02/2010

merantau review


Iko Uwais stars as Yuda - a young man from rural Sumatra about to begin his merantau, a traditional rite of passage still very much in practice today in which young men are sent off to find their way alone in the big city, to experience new things and learn in a new environment and then - eventually - return home to enrich the local community with their new skills and perspective. The young man is full of hope and optimism but on his arrival he quickly learns how cold and harsh the city can be. The house he had arranged to stay in has been torn down, his prospective landlords having disappeared - presumably with whatever money he had paid them for rent. Totally alone, knowing nobody in the city and afraid to ask for help from home for fear of shaming his family, Yuda has no choice but to squat in a local construction site - a bad start to his journey. And things get worse. The next morning he is robbed by a young boy, the subsequent chase of whom leads him directly into a conflict with a local go-go bar owner beating and extorting money from one of his dancers. This is Yuda's introduction to Jakarta's seedy underworld, and his intervention will lead him on a path of ever-escalating violence.

Beautifully shot, Merantau begins with a very slow, measured pace. If not for the opening demonstration of Yuda's silat skills and later sparring match with his master the film could easily be confused with a domestic drama in the early going. Getting the family and cultural dynamics right is clearly important to Evans and crew, the film spending a significant amount of time in Sumatra before Yuda arrives in Jakarta - the energy and omnipresent concrete of the big city standing in stark contrast to his much more simple home life.

The film may ask for a bit of patience from its audience in the opening act but once the action arrives it comes fast and hard. The first hour teases with just the aforementioned demonstration sequences, a chase scene and Yuda's first encounter with local gangster Johni and then delivers up the full meal in the back half of the picture, the final hour and ten minutes rushing virtually non-stop between high energy, fight intensive set pieces. The fighting is very diverse with every sequence designed to showcase a different aspect of Yuda's skills, neatly balancing technical fighting with a touch of improvisational Jackie Chan style stunt work and raw ass kickery. Silat - at least the variant of silat employed here - is an unusual combination of hard and soft martial arts styles - the hands re-directing while the elbows and knees strike - and Evans shoots his fights with wide, long shots designed to both showcase the fighting style itself and the obvious skills of his star.

Which leads us to Iko Uwais as Yuda. A first time actor who has trained in silat for over fifteen years, Uwais' fight skills have never really been in doubt, not since producers released a behind the scenes training video that showed his preparations for the film. The question was could he act. And the answer is a very resounding yes. Blessed with natural charisma and screen presence along with a script that plays to his natural strengths, Uwais is clearly a major star in the making - a fact borne out by the swarm of instant fans who came to him for autographs and photos not just after the film but for the remainder of the night. Thanks to some obvious physical similarities Uwais will likely field comparisons to Ong Bak's Tony Jaa for the rest of his career but Uwais has a comfort with himself on camera and an ease to his delivery that Jaa has never had.

Boasting very strong technical values, a deceptively simple story that packs an emotional punch, and universally strong performances from a cast blending experienced actors with those making their screen debuts Merantau serves very loud notice that Indonesia is back in the action game, riding on the back of their first legitimate martial arts star since Barry Prima. This particular version of the film undoubtedly runs longer than what international audiences are used to, with a heavier emphasis on domestic drama in the early going, but with a shorter international cut currently in the works - at the time of this writing it looks as though that version will come in at one hour and forty six minutes - that issue should soon be disappearing.

Several Ways to Make Money Blog

I used to wonder how could a blog or website to make money.

Create a blog or make a website, then straight to the money extra income? Oh if that is rather difficult as I understand it, even it can be said as a slogan that is less reliable. If the phrase we often hear and say is true, and the slogan that has made many people including me to wonder.

And when I am in the process and try to know why how come so, then I can understand it with a slightly different way. Apparently more and more blogs that make money indirectly. And in this way is more natural and much easier to be understood. After reading this article, I expect our understanding of the slogan that can be improved. If something is missing, I hope you are willing to add or provide corrections in the comments section.

In order for us not to be surprised and wonder how a blog can create extra income money, I will give some illustrations.

Suppose you have a gardener who routinely durian in season harvest. If you have a camera, a photo just a few duren duren you are plump, then paste the picture on your website. May add the story on the website how you are delicious durian. Mention was also clearly who you are, how much duren you and how do I pay to you if anyone wants to buy, whether to come to your home or you are inter-or transfer money then you send duren. If you send will also mention how much it costs.

Then we assume your website was crowded. So many people who see your pictures duren, they also know how to pay. More importantly you can be trusted, it means you are really selling durian and prospective buyers may be familiar with you, maybe a friend who knows you, or because you have a friend who refer you duren. If you duren price competitive, it can roughly behavior is not? If you think Yes, it means the website can help you sell duren. Which generate money that duren yes, its website to help communicate the form of a plump duren earlier, the price and how to pay.

Oh yes, if you do not have a website, you can make it easily, please read the Ways to Create a Website. Website's main weapon for doing business online, even apart from earlier duren business results, you can also selling website on the website as well. Business websites are like a basket or cart business meatballs, for other people with websites can sell duren earlier example. Business basket can also be in demand and durable kok, as well as with business websites. You can read about business websites here: Online CafeBisnis Pengasilan Joint Supplement

Well, the interlude above, actually also is an example of how websites can make money. Website used as a means of selling a way to make websites. So, until here we've got 2 ways to make money from websites is to make tools to sell durian and sell websites.

How Blogs can make money is another example:

Website that we consider home, and most of the existing rooms can be contracted out. Later it can generate extra income from the rental rooms. For example in this website, at the top of there own paid advertising space. My space is rented by working in the advertising business, and I can generate extra income from the lease, even 1-year costs of this website can be returned from the terms of the lease in several months. You can also rent out some space on your website for banner ads (small banners shaped figure), it's up to you how it works, it is important how you communicate it (how much, how do I pay to you, how long the berlakuknya and so on).

Ok, For those who want to earn extra income from advertising programs Indonesian fast lane, then you can be a publisher KlikSaya.Com Tatacaranya kliksaya.com all very complete in it. This method is like ngekosin home in my illustration above.

Another way how a website can help you create additional income, by re-creating your website as a medium for online training for your business team lead. Suppose you run a Business Pulse Supplement your income then your website function is not to sell the pulse but to train your team how to run the business pulse. Well, if your team develop (such as my team as I write this article numbered over 7000 people) then the pulse of the business that's created additional income. Its website as a tool to increase sales.
Best Regards
Mufli

link sources : http://penghasilantambahan.com/beberapa-cara-blog-menghasilkan-uang.html

7/14/2010

salam buat blogger semua...
di posting-an ke-3 ini, penulis akan memperkenalkan sedikit tentang diri penulis... Harusnya sih di awal, tapi gak apa2 juga kan klo sekarang. Cuma buat perkenalan aja, tapi klo ada yang pengen lebih kenal silakan dekati lebih jauh, betul gak??.. (hehe)

Mulai dari nama ya, Syukriya Hamdhani. Alamat di Padang, Sumatera Barat. Lebih khususnya di kampung malayu, Jorong Ketinggian. Silakan cari di GoogleMap, mudah2an ketemu..

Pembaca yang setia, "Syukriya Hamdhani" adalah anak terakhir dari empat bersaudara yang ganteng2.. hehe sedikit narsis.. Mulai sekolah di Taman Kanak-kanak Restu Ibu, lanjut ke SDN 09 Guguak VIII Koto, MTsN Dangung-dangung dan SMAN 1 Kecamatan Guguak. Sekarang penulis akan melanjutkan ke Universitas. Alhamdulillah dapat di UNSRI. Mohon doa pembaca semua, semoga penulis bisa lancar di sana, Amiinnn...

Sepertinya untuk saat ini penulis belum bisa byk bercerita. Disamping belum pandai merangkai kata-kata, Penulis masih pakai jasa "Warnet" yang tentunya gak bisa lama-lama..

Terima kasih atas kunjungannya... sering2 mampir yah...

7/04/2010

Pernyataan Resmi MU : "Ridha Hanya Cedera Ligamen"



syukriyahamdhani.blogspot.com, Jakarta – Malayu United menyatakan striker Syukriya Hamdhani tidak mengalami cedera engkel seperti yang diberitakan, namun striker Ketinggian ini menuai cedera ligamen.

Ridha(SH), terpaksa ditarik keluar di menit-menit akhir ketika The Green Devils dikalahkan tuan rumah KKS FC 2-1 di leg kedua pertandingan persahabatan semalam (03/07/10). Masih belum jelas, berapa lama mantan striker Dinamika ini akan absen.

“Kami senang dengan laporan yang menyebutkan Ridha tidak mengalami cedera retak tulang,” ujar juru bicara MU, seperti dilansir dari Goal.com

“Hasil pemindaian menunjukkan hanya cedera ligamen kecil saja,” tegas juru bicara tersebut.

MU sendiri masih belum memberikan keterangan resmi berapa lama, mereka menentukan pemain bintangnya ini absen di akhir musim ini.

Pelatih Sir Eri Ferguson diharapkan bisa member keterangan resmi, dalam jumpa pers akhir pekan nanti.[hamDHAn]